KOMPAS.com - Nasional

Senin, 18 Juni 2012

Lagu Islami??? Why not?

Mungkin sekarang kita nggak kaget dengan musik-musik ala 2010 yang kebanyakan bertemakan sakit hati, pacar, cemburu, patah hati,bahkan frustasi. Dan sebagus-bagusnya musik itu tetep aja ada titik jenuhnya, sehingga membuat kita nggak begitu suka dan sering lagi dengerin lagu itu (kalo aku sii). Jujur, aku agak bosen dengan lagu yang "gitu-gitu aja", nggak ada "greget" buat dengerin, dan sekali dengerin udah kapok, nggak pengen dengerin lagi, karena lirik yang itu-ituuuu aja. Nah, temen-temen, banyak kan aliran musik di negeri kita ini, salah satunya adalah NASYID. Menurutku, lagu-lagunya bagus-bagus, darimanapun group nasyidnya. Setiap dengerin, rasanya jadi tambah inget sama Alloh, dan liriknya juga sederhana tapi mengena. Mengajarkan kita untuk memanfaatkan musik dan lagu bukan hanya sebagai pelampiasan perasaan tapi juga sebagai pujian kepada Allah, mendoakan saudara muslim kita yang lain, dan juga management cinta yang semestinya (buat siapa sih prioritas cinta kita). Nasyid juga nggak kalah banyaknya sama lagu POP. Banyak kok group Nasyid yang lagu-lagunya juga nggak kalah bagus. Bahkan nggak jarang group-group band sekarang yang juga bikin album religi (meskipun bikinnya kalo pas bulan ramadhan atau untuk event tertentu aja). Temen-temen bisa juga download lagu-lagu Nayid yang bagus lewat Youtube, 4shared, dkk. Mmm, mungkin masih pada ragu kali ya, bener nggak sih, lagu nasyid tu bagus. Nah, ini ada beberapa contoh judul + lirik nasyid plus yang mempopulerkan. Semoga bisa bermanfaat buat kita semua.

1. MUHASABAH CINTA

by: edCoustic

Wahai Pemilik Nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah slama ini
ya Ilahi
Muhasabah cintaku

Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

2. PERTENGKARAN KECIL

by : edCoustic

Sedih bila kuingat pertangkaran itu
Membuat jarak antara kita
Resah tiada menentu
Hilang canda tawamu
Tak ingin aku begini
Tak ingin begini

Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
Buat batinku menangis
Mungkin karna egoku
Mungkin karna egomu
Maaf aku buat begini
Maaf aku begini

Bila ingat kembali janji persahabatan kita
Takkan mau berpisah karena ini
Pertengkaran kecil kemarin
Cukup jadi lembaran hikmah
Karena aku ingin tetap sahabatmu

3. KEIMANAN

by : Haris

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli
Dalam lubuk hati
Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa dan raga ini
Apapun adanya

Andaikan seribu siksaan
Terus melambai-lambaikan
Derita yang mendalam
Seujung rambut pun
Aku takkan bimbang
Jalan ini yang kutempuh
Bilakah ajal kan menjelang
Jemput rindu-rindu syahid
Yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untuk-Mu
Tetapkan muslimku selalu

4. SUCI SEKEPING HATI

By : saujana


Sekeping hati dibawa berlari
jauh melaui jalanan sepi
jalan kebenaran indah terbentang
di depan matamu para pejuang

Tapi jalan kebenaran
tak akan selamanya sunyi
ada ujian yang datang melanda
ada perangkap menunggu mangsa

Akan kuatkah kaki yang melangkah
bila disapa duri yang menanti
akankah hutang mata yang menatap
pada debu yang pasti kan hilang
Mengharap senang dalam berjuang

bagai merindukan bulan di tengah siang
jalannya tak seindah sentuhan mata
akarnya jauh ujungnya belum tiba

5. SEBIRU HARI INI

By : edCoustic

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah


reff:
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini


Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

intro

reff 2x

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

6. ROSULULLOH

By : Hijjaz

Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuli lembaran sirahmu
Pahit getir pengorbananmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umatmu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau rasul mulia
Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir namamu di dalam Al-Quran

Rasulullah kami umatmu
Walau tak pernah melihat wajahmu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamal sunnahmu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kita tak pernah bersua
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan rasul sebagai pembela

7. NANTIKANKU DI BATAS WAKTU

By : edCoustic

Berdoa di kedalaman hatiku
Tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan

Lewat kesalihanku
Yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau ku kelu
Tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku
Jangan salahkan

Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang
Nanti kubawa kau pergi
Ke surga abadi

Kini belumlah saatnya
Aku membalas cintamu
Nantikanku di batas waktu

8. BINGKAI KEHIDUPAN

By : Shoutul Harokah

Mengarungi samudra kehidupan,
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan,
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah,
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
Kan menjadi saksi pengorbanan

Allohu ghoyatuna
Ar Rosulu qudwatuna
Al Qur’anu dusturuna
Al Jihadu sabiluna
Al Mautu fi sabilillah, asma amanina

9. MERAH SAGA

By : Shoutul Harokah

Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir

Semua menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu

Ketika yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah ditanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad palestina
Perjuangan telah kau bayar
Dengan jiwa, syahid dalam cinta-NYA

10. SEJUTA ARIF

By : edCoustic

Kata-katamu tak sempat lama kan lampu merah
Cepat kau menepi menghitung kepingan rupiah
Arif tak peduli walau panas hujan menerpa
Untuk sebuah kehidupan

Anak kecil berlarian dibelantara kota
Bernyanyi dengan alat musik sangat sederhana
Arif tak peduli masa kecilnya tlah terampas
Bahkan cita-citamu hampa

Reff :
Sepuluh seratus bahkan seribu
Seratus ribu bahkan sejuta Arif menunggumu
Uluran tanganmu
Demi generasi jauh disana

Pernahkah kau pikir andai kau Arif sebenarnya
Berjuang menepis keangkuhan manusia kota
Arif tak peduli hatinya terbentur prahara
Bahkan cita-citamu hampa


Semoga dengan mendengar lagu-lagu nasyid, hati, jiwa, dan perasaan kita lebih tentram, karena kita yakin Allah telah memberi yang terbaik untuk kita lewat setiap cobaan. Cobaan Melatih kita berjuang terlepas dari kepompong dan berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik. Cobaan bukan untuk dikeluhkan kepada sesama manusia, karena setiap orang pasti punya beban sendiri-sendiri. Semoga lewat Nasyid jugalah bisa menentramkan jiwa ketika coba mendera. Let's try this, guys!

Jujur Itu (Nggak) Enak (?)

“Jujur itu... ajur” atau “jujur itu... mujur” ?
               Hayo, pilih mana?
Masih ingat pelajaran PKN kelas 2 SD? “Salah satu sikap terpuji adalah....” Jawabannya? Salah satu dari sekian banyak sikap terpuji adalah JUJUR. Dan untuk melakukan serta membiasakannya bukan hal yang mudah. Kalau kata guru matematika di sekolah saya, “Bisa itu karena kalian terbiasa, dalam hal apapun itu.” Ya, bener, bisa itu karena biasa. Kalau kita mau jujur, kita pun harus terbiasa dengan jujur dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari kita.

Hmmm, itu teori. Atau CUMA TEORI? Buat apa sih kita jujur? La wong orang-orang di sekitar kita saja sulit untuk jujur? Dan sistem yang beredar dan berlangsung sudah membiasakan kita untuk berperilaku tidak jujur. Akibatnya orang-orang yang jujur justru terkalahkan dengan mereka yang tidak jujur. Jujur? Males deeh!

Di era yang sudah semakin maju ini, rasanya kejujuran dianggap hal yang sangat sepele. Tidak penting. Jujur hanya dijadikan “formalitas” belaka dan hanya untuk “bahasa keren” biar dianggap keren. Anggapan itu ada mulai dari kalangan pedagang, pendidik dan peserta didik, bahkan pejabat negara (yang sekarang lagi ramai, ketahuan sih korupsinya).

Kira-kira apa ya penyebabnya? Apa ya penyebab saat ini sangat sedikit orang yang jujur dan membudayakan jujur? Apa ya bener-bener jujur itu susah? Kalau jujur, bisa mati? Ah masa?

Kalau menurut pribadi (jadi boleh kalau Mas atau Mbak nggak setuju dengan pendapat saya) penyebabnya adalah tidak ada ketegasan dalam menghadapi ketidakjujuran yang ada. Oke, ambil deh contoh nyata yang hampir setiap hari ditayangkan di televisi. KORUPSI. Kalau kata guru Bahasa Indonesia di SMA, tidak jujur dalam ulangan adalah akar dari korupsi. Jadi, korupsi erat kaitannya dengan kata jujur.

Kita lihat banyak kasus korupsi di Indonesia yang terkesan tidak rampung. Belum lagi dalam menjalani hukuman “sang tersangka” mendapat remisi ini dan itu sehingga mempersingkat masa hukuman. Hal ini jelas akan “memotivasi” orang lain untuk ikut korupsi juga. Kenapa tidak? Tersangka jelas-jelas melakukan korupsi, terus dipenjara. Di penjara ternyata dia mendapat pelayanan yang mewah. Dan dibebaskan keluar masuk penjara sesuka hati. Bukan hal yang sulit, hanya dengan berkata “wani piro?”. Enak ya? Tapi apa ya iya, mau diterusin?

Dari sinilah orang-orang berpikir, untuk apa kita jujur. Yang tidak jujur bisa hidup mujur, tidak ajur. Yang tidak jujur seperti para koruptpr tetap bisa tersenyum dan bernafas lega walau sudah berbohong pada orang lain. Rasanya lebih menyenangkan jadi orang yang tidak jujur. Keuntungannya lebih banyak. Dan kalau ketahuan tidak jujur pun rasanya sudah terlalu banyak orang yang “memaklumi” atau istilahnya dikatakan “lumrah” terhadap sikap itu. (PARAH!)

Yang kasihan dan sangat mengenaskan adalah para generasi muda saat ini. Anak muda itu idealismenya sangat membara, berkobar-kobar dan seolah sudah ideologinya itu sudah terpatri dalam dirinya. Anggaplah semua anak Indonesia saat ini memiliki keinginan yang kuat untuk jujur dan sudah membiasakan jujur dalam kehidupan sehari-hari mereka hingga akhirnya masuklah kata “gue harus jujur” dalam kamus idealisme mereka. Setelah lulus, mau tidak mau mereka harus terjun langsung dalam dunia kerja. Nah di sinilah titik klimaksnya. Ternyata mereka harus menghadapi kenyataan bahwa dunia kerja yang mereka geluti sudah berlumuran dengan kata bohong bohong dan bohong. Bahkan sudah menjadi sistem. Mau tidak mau juga mereka harus ikut dalam perputaran sistem itu. Ya bagaimana lagi, ketika memasuki dunia kerja tentu posisinya masih sebagai junior yang harus menghormati dan menuruti seniornya. Kalau tidak, si junior pun akan kehilangan pekerjaan. Masuklah ia dalam sistem itu. Idealismenya yang dulu? Remuk tergilas sistem! Tragis.

Inikah Indonesiaku? Jawabannya ada pada Anda!

Jika memang jujur itu sulit karena sistemnya sudah sulit diubah, setidaknya kita bisa meminimalisir ketidakjujuran yang ada. Berhentilah berpikir bahwa tidak jujur itu tidak masalah dan bukan hal yang akan berdampak besar dalam hidup kita kelak. Mungkin para koruptor yang masih bebas “berkeliaran” itu sekarang masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa menikmati indahnya dunia. Tapi jangan lupa teman-temanku, dunia ini belum ada apa-apanya. Besok ada kehidupan yang lebih indah dan lebih abadi. Dan semua akan dimintai pertanggungjawaban, kelak.

Setiap manusia memiliki celah khilaf dalam dirinya. Begitupun diri ini. Tulisan ini bukan untuk mendikte siapapun, hanya sebagai pengingat diri sendiri dan syukur juga bisa mengingatkan teman-teman.

Jadi, masih berpikir kalau jujur itu tidak enak? Bukan pendapat yang salah, karena jujur itu bukan makanan, jadi tidak enak! Jujur itu bukan makanan tapi sesuatu yang harus dibiasakan. Yuk, sama-sama kita jujur. Kita bebaskan Indonesia dari sistem ketidakjujuran yang sudah menjamur! Indonesia ada di tangan kita. START FROM OURSELF!


* copas dari FB pribadi

Ya Allah, Aku (Takut) Jatuh CInta

Bismillahirrohmanirrohim...
 
Terlalu dalam makna dalam cinta. Sampai-sampai orang sulit untuk mencari definisi cinta. Wujudnya seringkali nggak terlihat jelas, tapi bisa dilihat dari tanda-tandanya aja. Teruus, apa lagi ya...Ya pokoknya gitu deh cinta. Susah ditebak dan datangnya tiba-tiba. Cerita jatuh cinta dan hubungan cinta itu serba tiba-tiba. Lho, kok bisa?

Karena datangnya suka tiba-tiba, jadi juga bisa bikin kita secara mendadak berubah 360 derajat (lho? tetep dong, cuma muter doang?), eh maksudnya 180 derajat.  Pengennya nunjukin yang baik-baik di depan si dia. Yang ada di pikiran, gimana caranya biar kekurangan yang dimiliki nggak bisa ketahuan sama si doi. Pertama si bohong satu unsur, lama-lama unsur-unsur akan bergabung menjadi molekul kebohongan. Molekul terus berkembang dan jadilah kebohongan yang berlanjut, karena ya itu tadi pengennya diliat yang baik-baik terus. Dan, secara perlahan, kita jauh dari Allah.

Tiba-tiba yang kedua adalah ketika tiba-tiba kebohongan itu terbongkar. Dan ternyata bukan cuma kita yang bohong, si doi pun selama ini bohong tentang kondisinya. Gubrak! What will you say??? Kebanyakan sih pada bilang, "kita putus!", lalu lari sambil berderai air mata, dan berbisik, "aku kecewa sama kamu...T.T". Dan ternyata si dia tiba-tiba jadi jauh dari kita.

Udah? Belum! Tadi kan sempet berbisik, "aku kecewa sama kamu...". rasa kecewa itu akan membekas jadi dendam. Lamaaaa banget. Akhirnya kalo ketemu nggak pernah nyapa, cuek bebek, dan kawan-kawan. Belum lagi PR besar yang harus dikerjakan, gimana caranya untuk melupakannya dari hidup kita? Aha! Cari yang baru aja! Ups, tunggu dulu, siap nih buat merasakan sakit dan kecewa yang kedua kalinya?

Wah, ternyata riweh ya jatuh cinta itu.... Sebenernya bukan jatuh cintanya yang riweh, tapi diri sendirilah yang membuatnya riweh, bener nggak? Cinta itu karunia yang saaangaaat besar dari Allah. Nikmat yang harus disyukuri, karena nggak jarang orang sulit memaknainya.

Jatuh itu pasti sakit. Entah seberapa stadiumnya, yang jelas tetep sakit. Ketika kita jatuh cinta, kita pun sering merasa sakit, contoh sederhananya, kita mencintai orang yang belum tentu jadi milik kita (cinta di sini cinta yang spesifik lho, bukan cinta antarmuslim, atau antarmanusia, karena cinta yang itu, beda lagi tingkatnya). Ya Alhamdulillah kalo si dia emang jodoh kita, tapi kalo bukan?? Nah, jawab sendiri ya...:D

Terus gimana dong? Katanya cinta datangnya suka tiba-tiba... Iya, emang tiba-tiba, tapi insyaAllah bisa dikendalikan. Konsekuensinya adalah rasa sakit setelah terjatun nanti. Jadi, kalo lagi jatuh cinta atau gejala cinta mulai ada, coba deh tanya lagi sama diri sendiri, "Siapkah aku ngrasain sakitnya nanti?"

tapi, bukan berarti kita jadi orang yang anti sama kata cinta. Kaya yang ditulis tadi, cinta adalah anugerah yang sangan luar biasa dari Allah. Dan tidak bisa dipungkiri, siapapun pasti pernah merasakan getaran cinta dalam hidupnya. Mau yang ngalim, yang rock en roll, yang pendiem, yang cerewet, bahkan yang bilang "aku benciiiiiiiiiii banget sama dia!" pun pasti pernah ngrasain cinta. Terus gimana? Apa kita nggak boleh jatuh cinta? Ya boleh, tapi ya itu, coba ditanya dulu hatinya, udah siap belum sakitnya?

Lalu apa yang kita lakukan ketika gejala cinta, rasa kagum dengan lawan jenis itu ada? Pertanyaan ini akan dijawab dengan pertanyaan juga. Dari mana datangnya cinta? Siapa sumber cinta TERDAHSYAT? Yup, ALLAH SWT! Kembalikanlah pada-Nya, agar cinta kita tidak terbang terlalu tinggi, namun dikembalikan pada Allah. Dan juga agar cinta kita pada Allah bisa tetap lanjut, tanpa ada kata putus.

Hmmmm...Sebenernya nggak ada rencana untuk nulis tulisan ini. Keinginan buat nulis datang secara tiba-tiba! Waduh, jatuh cinta dong! yup, I'm falling in love in writting....hehe. Jadi, mohon maklum kalau masih acak-acakan. Bukan bermaksud menggurui, mengajari, ataupun merasa sok suci karena belum pernah dilanda cinta. Diri yang lemah ini pun tentunya pernah disambar rasa cinta. Dan karena sudah pernah merasakannya, jadi tulisan ini hanya untuk mengajak untuki sama-sama menguatkan diri, mengingatkan, berbagi, dan menjaga hati agar cinta kita selalu ada untuk Allah. ALLAH DULU, ALLAH LAGI, ALLAH TERUUUUS!

Capek ya baca tulisan ini....Buat refreshing, coba deh buka Q.S An-Nuur ayat dua puluh enam...jangan cuma dibuka, dibaca juga yaaa:D
semoga bisa menyiapakan hati untuk melawan "jatuh cinta" yang datangnya, TIBA-TIBA. Waspadalah, waspadalah!